Namanya Muhammad Dahlan. 64 Tahun. Usianya boleh tua, tapi semangat bertahan hidup tetap muda. Ia masih tetap bekerja meski hanya sebagai penjual sapu dan kain pel keliling.
Pada pinggir jalan Jl. H. Adam Malik, Timbang Galung, seorang kakek berusia senja memakai kemeja putih sedang merapikan sapu dan kalin pel yang disusun diatas semen di pinggir jalan.
Kulitnya sudah kriput, berjalan agak limbung. Pandangan matanya juga sudah tak seperti dulu lagi. Namun, ia masih ingi mencari rezeki lewat cara yang baik.
Hampir setiap hari, kakek warga Jalan Sriwijaya, Kota Pematang Siantar ini berjualan sapu dan kain pel demi memenuhi kebutuhan hidupnya.
Saat itu, Kakek Dahlan sedang mangkal di pinggir jalan Adam Malik. Dari tatapan matanya, berharap ada warga yang membeli sapu, tak bisa disembunyikannya.
“Biarpun udah tua, ini namanya cari makan, kalau ngak jualan kekmana makan kita, meninggal lah,” ujarnya ketika ditemui di jalan Adam Malik beberapa waktu yang lalu.
Sebelum berjualan sapu dan kain pel, dulunya dahlan merupakan seorang kuli bangunan, namun diusianya yang semakin menua, hal itu tidap dapat dilakukannya lagi
“Dulu kuli bangunan, kenak cangkul, sekarang udah tua juga makanya ngak bisa lagi kerja disitu,” ujarnya.
Setelah tak lagi menjadi kuli bagungan, pekerjaan ini sudah dilakoninya selama 8 Tahun lamanya
“Sudah 8 tahun kerjanya, sama tokeh, nanti diantar dan dijemput,” ceritanya.
Diusia yang telah senja, kakek Dahlan harus memikul beban hidupnya sendirian. Sebab, ia dan istrinya tidak satu rumah lagi karena permasalahan ekonomi.
Sementara anak-anaknya, sudah berkeluarga dan sesekali datang menjenguknya.
Dalam sekali berjualan keliling. Ia bisa membawa 15 sampai 20 buah sapu dan kain pel. Sapu dan kain pel diikat dan dipikul bahunya.
Harga satu buah sapu dia jual Rp. 25.000. dia hanya mendapatkan upah Rp.3000 per buahnya
“Kalau banyak yang beli bisa untung Rp. 30.00 ata lebih, tapi kalau sepi ya hanya sedikit,” keluhnya.
Kakek Dahlan mulai berkeliling pukul 15.00 Wib sampai pukul 22.00 Wib malam.Tergangtung dirinya dan si pemilik barang.
“Jadi jualanya antar jemput, nanti diantar keliling jualan, kalau udah siap nanti di jemput lagi,” ujarnya mengakhiri.
Reporter: Merinda Sitio
Script Writer: Abed Saragih