Massa aksi Demo yang terdiri mahasiswa & perwakilan masyarakat meminta Walikota dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) mengambil sikap menolak Subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) kepada Pemerintah Pusat
Permintaan itu dituangkan dalam selembar karton yang disiapkan mahasiswa. Karton itu berisi pernyataan dari DPRD & Walikota menyatakan bersama masyarakat kota Pematang Siantar menolak kenaikan BBM
Selain pernyataan, karton itu juga berisi kolom tanda tangan Walikota, DPRD, Kapolres, Kejari, Dandim lengkap dengan materai yang disiapkan mahasiswa
Namun, Audiensi berjalan alot, Walikota dan DPRD yang berdiri didepan massa aksi tak mau menandatangani
Permintaan itu di orasikan mahasiswa sejak pukul 13.01 Wib, hingga pukul 14.40 Wib akhirnya walikota meninggalkan massa aksi
Pada pukul 14.56 Wib Wakil ketua DPRD, Ronal Tampubolon Menawarkan selembar surat berisi pernyataan resmi DPRD
Namun surat itu belum ditandatangani Ketua DPRD Kota pematang Siantar, Timbul Lingga. Hal itu membuat mahasiswa curiga sebab ketua DPRD tidak berada di lokasi aksi
Sehingga, mahasiswa enggan menerima tawaran dan Wakil DPRD dan menuntut ketua DPRD Pematang Siantar segera menandatangani
Hingga pukul 16.00 Mahasiswa dari beberapa Universitas di Kota Pematang Siantar masih memadati kawasan gedung DPRD Kota Pematang Siantar
Pada pukul 15.48,Wakil Ketua DPRD, Walikota, Kapolres Pematang Siantar Kembali menemui mahasiswa untuk memberikan surat pernyataan
Namun, surat itu kembali ditolak mahasiswa karena pernyataan dalam surat hanya berisi mendukung aksi tidak dengan penolakan kenaikan BBM
Reporter: Abed Saragih