
Situasi akademik di Fakultas Ekonomi Universitas Simalungun (USI) semakin tidak kondusif akibat aksi protes mahasiswa yang berujung pada boikot kelas.
Pemboikotan yg di lakukan secara bersama sama untuk tidak melakukan perkuliahan dan menutup ruang kelas hingga pihak rektorat dan yayasan merespons tuntutan mereka.
Pemboikotan ini merupakan bentuk pressure terhadap birokrasi kampus agar segera menyelesaikan konflik yang muncul akibat keputusan rektor nomor 051/G.35/USI/2025 tentang pemberhentian dekan secara terhormat.
Menurut Ketua BEM Fakultas Ekonomi USI, Fauzan Al Hilman Pasaribu, aksi ini akan terus dilakukan hingga ada kejelasan dan penyelesaian dari pihak rektorat serta yayasan.
“Pemboikotan kelas merupakan bentuk protes mahasiswa yang akan terus dilakukan sampai permasalahan selesai. Kami sudah memberikan solusi terbaik kepada pihak birokrasi kampus agar melakukan dialog untuk membahas serta menyelesaikan konflik di Fakultas Ekonomi USI,” ujar Fauzan.
Meski melakukan pemboikotan, BEM Fakultas Ekonomi tetap berupaya agar proses akademik tetap berjalan dengan lancar. Namun, mereka menegaskan bahwa kondisi ini tidak bisa dibiarkan berlarut-larut.
“Kami ingin perkuliahan tetap berjalan, tetapi dengan catatan, pihak birokrasi harus segera menyelesaikan permasalahan ini. Kami sudah memberikan solusi kepada pihak kampus untuk berdialog dan mencari jalan tengah, tetapi tidak direspons dengan baik,” tambahnya.
Fauzan juga mengatakan , BEM Fakultas Ekonomi sudah melaporkan masalah ini ke LLDIKTI Wilayah I untuk meminta teguran resmi terhadap pihak rektorat dan yayasan USI, hasilnya LLDIKTI telah mengeluarkan laporan yang meminta pihak Rektorat dan Yayasan USI untuk segera menyelesaikan konflik serta melakukan dialog dengan mahasiswa.
BEM berharap pihak rektorat dan yayasan segera mengambil sikap agar konflik di Fakultas Ekonomi USI tidak semakin berlarut-larut.
Reporter : Hana