Kepala KPW BI Pematangsiantar Muqorobin, Senin (4/11) menyebutkan capaian inflasi Pematangsiantar mengalami peningkatan cukup tajam dan No. 1 tertinggi di Sumut.
Inflasi Pematangsiantar bulan ke bulan mencapai 0,39 persen (mtm), tahun ke tahun 3,03 persen (yoy) dan tahun kalender 1,97 persen (ytd), inflasi Kab. Labuhanbatu mencapai 0,14 persen (mtm), 1,86 persen (yoy) dan 1,44 persen (ytd), inflasi Sumut 0,13 (mtm), 1,59 persen (yoy) dan 0,59 persen (ytd) serta inflasi nasional 0,08 persen (mtm), 1,71 persen (yoy) dan 0,82 persen (ytd).
“Kendati demikian, hal itu menandakan daya beli dan konsumsi masyarakat khususnya wilayah Pematangsiantar masih tinggi,” sebut Kepala Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Pematangsiantar Muqorobin, Senin (4/11) tentang perkembangan inflasi di wilayah kerja (Wilker) KPw BI Pematangsiantar periode Oktober 2024.
Selain itu, lanjut Muqorobin, akhir tahun menjadi tantangan inflasi yang cukup berat, dimana daging ayam ras talah menunjukkan kenaikan. “Karena itu, perlu rapat kordinasi bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) terkait untuk mengantisipasi Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024 dan 2025 serta sekaligus mempersiapkan kejuaraan TPID Award.”
Sementara, komoditas dengan andil inflasi terbesar di Pematangsiantar yakni daging ayam ras 0,12 persen (mtm), tomat 0,10 persen (mtm), sigaret kretek mesin 0,09 persen (mtm), bawang merah 0,06 persen (mtm) dan cabai merah 0,06 persen (mtm).
Sedang komoditas dengan andil deflasi terbesar Pematangsiantar yakni cabai rawit -0,08 persen (mtm), sawi hijau -0,05 persen (mtm), kentang -0,03 persen (mtm), kacang panjang -0,03 (mtm).
Komoditas dengan andil inflasi terbesar di Labuhanbatu yakni sigaret kretek masin 0,19 persen (mtm), tomat 0,15 persen (mtm), bawang merah 0,12 persen (mtm), emas perhiasan 0,10 persen (mtm) dan daging ayam ras 0,08 persen (mtm).
Sedang komoditas dengan andil daflasi terbesar Labuhanbatu yakni cabai rawit -0,40 persen (mtm), ikan dencis -0,15 persen (mtm), kentang -0,09 persen (mtm), cabai hijau -0,05 persen (mtm) dan ikan mujair -0,03 persen.(a28) (sumber wesite bank indonesia)
Reporter : Dwi M