Universitas Simalungun (USI) telah berdiri selama 59 tahun, Budi Raja Manggala Purba, Ketua Pembina Yayasan USI, berbagi pandangannya tentang perkembangan institusi tersebut. Dalam wawancara, Budi mengungkapkan bahwa ia adalah anak pertama dari Radjamin Purba, dari enam bersaudara, dan memiliki kedekatan sejarah dengan pendiri universitas.
Menurut Budi, perjalanan USI tidak selalu mulus, terutama di awal berdirinya saat kondisi negara sedang tidak stabil.
Budi mengungkapkan tantangan yang dihadapi pada awal pendirian universitas, khususnya di masa-masa sulit politik dan ekonomi.
Meskipun demikian, universitas ini berhasil beradaptasi dengan perubahan peraturan dan menambah fakultas, meskipun rencana untuk membuka fakultas kedokteran masih tertunda, namun ia tetap optimis tentang masa depan USI.
Meskipun USI mengalami banyak rintangan, Budi mengatakan universitas ini terus berkembang dengan menyesuaikan diri terhadap perubahan peraturan Dikti dan menambah fakultas.
Budi menekankan pentingnya kebersamaan di antara pengurus yayasan dan rektorat untuk mencapai tujuan bersama, serta meningkatkan kepedulian terhadap mahasiswa dan masyarakat.
Dalam menghadapi persaingan yang semakin kompleks, ia menyatakan bahwa inovasi dan kolaborasi dengan berbagai pihak sangat diperlukan untuk memajukan USI.
Budi juga memberikan pesan kepada mahasiswa agar selalu semangat belajar dan memanfaatkan berbagai sumber pengetahuan yang tersedia saat ini. Ia berharap mahasiswa dapat mengikuti program-program seperti Kampus Merdeka yang dirancang untuk mempersiapkan mereka memasuki dunia kerja.
Budi berharap agar USI terus beradaptasi dengan perkembangan zaman, menciptakan ruang bagi mahasiswa untuk menyalurkan aspirasi, serta mempersiapkan pelatihan kepemimpinan yang diperlukan untuk bersaing di era digital.
Dengan harapan dan strategi yang jelas, Budi Raja Manggala Purba berkomitmen untuk terus memajukan Universitas Simalungun sebagai institusi pendidikan yang berkualitas.
Reporter : Hana Seftiyanti