Pada Rabu, 23 Oktober 2024, Universitas Simalungun (USI) merayakan Dies Natalis yang ke-59. USI telah berdiri sejak tahun 1965 hingga 2024.
Acara berlangsung sejak pagi hingga tengah hari dengan mengambil tema “Bermartabat, Unggul, dan Profesional.”
Acara Dies Natalis USI ke-59 ini dihadiri oleh pembina yayasan USI, pengawas yayasan, pengurus yayasan, rektor, kaprodi, direktur Pascasarjana, dekan, serta seluruh keluarga besar civitas akademika USI. Perwakilan dari BEM dan beberapa UKM juga turut hadir dalam acara ini.
Acara dimulai pukul 09.40 dengan pembukaan tarian Tor-Tor Sombah yang dibawakan oleh siswa-siswi Universitas Simalungun, dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, Himne USI, dan ditutup dengan doa.
Ketua panitia, Parlindoni Sitorus, dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada seluruh tamu undangan yang hadir dan berpartisipasi dalam kegiatan ini.
Ia juga berterima kasih kepada pengurus yayasan.
“Acara ini berlangsung khidmat berkat dukungan penuh dari pengurus yayasan,” ujarnya.
Parlindoni juga memeriahkan acara dengan membacakan tiga pantun dalam bahasa Simalungun.
Rektor USI, Dr. Sarintan Efratani Damanik, M.Si, dalam sambutannya menyatakan bahwa perayaan Dies Natalis ini merupakan penghormatan karena Universitas Simalungun semakin matang.
“Dies Natalis ini adalah bentuk penghormatan atas kedewasaan Universitas Simalungun. Kami berharap ke depannya USI akan menjadi universitas yang cinta damai dan memiliki kerjasama tim yang kuat,” jelasnya.
Ia juga berharap agar USI dapat bersatu dan terus mencapai cita-cita para pendiri universitas.
Ketua Pembina Yayasan USI, Ir. Budy R. Purba, M.Sc, dalam sambutannya menekankan pentingnya kesatuan untuk membangun USI bersama-sama.
Acara dimeriahkan oleh penampilan paduan suara mahasiswa/i USI yang membawakan lagu adat Simalungun, menambah semarak perayaan.
Jon Rawinson Saragih, S.Pd., M.Pd., salah satu pengurus yayasan, menyampaikan harapannya agar seluruh civitas akademika tetap menjaga nama baik USI dan menghindari tindakan yang dapat mencoreng nama universitas.
“Di usia yang ke-59 ini, banyak rintangan yang dihadapi, namun itulah bagian dari proses menuju kedewasaan,” tuturnya.
Acara dilanjutkan dengan pemotongan kue sebagai simbol perayaan. Setelah pemotongan kue, diumumkan 10 penghargaan tingkat USI bagi dosen berprestasi berdasarkan penilaian akademik SINTA, serta penghargaan untuk dua dosen yang memotivasi kampus lain.
Penghargaan diserahkan langsung oleh Rektor USI dan diakhiri dengan sesi foto bersama.
Acara yang paling dinanti selanjutnya adalah penyerahan Dayok Nabinatur kepada berbagai pihak, termasuk pengurus yayasan, rektor, dekan fakultas, direktur Pascasarjana, BEM, UKM, serta ketua panitia. Rektor USI berharap agar ke depan USI semakin maju dan unggul.
“Untuk perwakilan BEM, semoga kalian terus belajar dan berhasil, serta tetap ingat dengan universitas ini. Dan untuk perwakilan UKM, semoga kalian terus berkarya dalam kegiatan mahasiswa untuk membawa nama baik USI,” tutupnya.
Acara ditutup dengan doa dan makan bersama, dengan Dayok Nabinatur, pisang, dan nitak sebagai pelengkap hidangan tradisional.
Reporter: Mai