Ester Adelyn Lumban Raja mahasiswa Universitas Simalungun prodi Ekonomi Pembangunan, membagikan pengalaman uniknya selama mengikuti program Pertukaran Mahasiswa Merdeka di Universitas Trunojoyo Madura. Perjalanan dari Pematang Siantar menuju Surabaya pada 17 Februari lalu menjadi awal petualangannya di Pulau Garam.
Setibanya di Madura ester dan teman-teman di sambut hangat oleh tim PMM UTM yang langsung mengantarnya ke asrama. Suasana kekeluargaan tercipta begitu cepat saat ia bertemu dengan teman-teman sesama peserta yang dari berbagai daerah.
Namun perbedaan bahasa dan budaya menjadi tantangan tersendiri. Bahasa Madura dan Jawa yang dominan di gunakan sehari-hari cukup meyulitkannya dalam berkomunikasi. Bahkan dalam lingkungan perkuliahan pun, beberapa dosen masih menggunakan bahasa daerah sehingga ia perlu berusaha ekstra untuk memahami materi perkuliahan.
Selain kendala bahasa, iklim tropis Madura dengan suhu yang panas juga menjadi pengalaman baru baginya. Cuaca yang ekstrem dan fasilitas pendingin yang terbatas di asrama membuatnya merasa kurang nyaman. Adaptasi makanan lokalpun menjadi tantangan. Sulitnya menemukan makanan yang sesuai dengan selera membuatnya sering memesan menu yang sama, seperti nasi pecel dan ayam suir.
“Keterbatasan akses transportasi juga menjadi kendala selama tinggal diasrama. Minimnya transportasi umum di sekitar kampus juga membuat saya dan teman teman sulit untuk berpergian, terutama ketika saat hari libur sebagian besar mahasiswa pulang ke kampung halaman,”ucap Ester.
Meskipun di hadapkan dengan berbagai tantangan ester tetap bersyukur atas pengalaman berharga yang di perolehnya selama mengkuti program tersebut. Beliau juga belajar lebih terbuka terhadap perbedaan budaya, meningkatkan kemampuan adaptasi dan membangun relasi dengan orang-orang yang dari berbagai latar belakang.
“Melalui pengalaman ini saya mengajak mahasiswa lain untuk tidak ragu mengikuti program pertukaran mahasiswa. Meskipun penuh tantangan program ini juga memberikan kesempatan untuk tumbuh dan berkembang sebagai individu yang lebih baik”.