Nikmatnya Mie Ayam Gerobakan Depan USI, Berapa Omset yang Didapat?

Pedagang mie ayam gerobakan bernama Ibu Wulida (35) atau biasa dipanggil dengan sebutan Mama Keenan, memiliki empat orang anak dan tinggal bersama suaminya di perumahan Graha Asido 4 no 80 (Tahap1) Jalan Medan Km 5.

            “Saya inspirasi dari jualan mie ayam gerobakan mamakee, unik sebab saya berjualan selalu menggunakan gerobak,” kata Wulida.

Ia sudah berjualan sejak bulan Oktober 2023 lalu melalui media online dan sudah mulai berjualan di area depan Kampus USI sejak Januari lalu.

           Dengan tuntutan hidup yang tinggi ditambah anak ibu Wulida banyak membuat dirinya berupaya untuk membuka usaha demi mencukupi kebutuhan sehari-hari. Wulida juga membuat berbagai macam olahan seperti mie ayam yang masih mentah diolah sendiri, kulit batagor, kerupuk pangsit, dan kue bawang tetapi orderan untuk kue bawang hanya di hari Rabu dan hari-hari besar selalu banyak pesanan.

           “Biaya yang saya keluarkan untuk modal awal kurang lebih Rp 20 jutaan dimana alokasi biaya dari pembuatan gerobak,stelling, kompor, dandang, meja ,kursi, mangkok, sendok ,dan lain-lain sedangkan untuk biaya bahan dari mie ayam sekitar Rp 150 Ribu untuk jumlah 50 mangkok, serta kurang lebih 2.5 kilogram ayam untuk menu utama, ” jelas Wulida.

   “Jumlah total omset yang saya dapat selama satu hari bisa Rp 400 -500 ribu itupun kotor, jika ditotalkan pendapatan bersihnya sekitar Rp 150-200 ribu per harinya, dan kalau dalam  1 bulan mencapai Rp 3 Juta-4 Jutaan,” paparnya.

         Ibu dari 4 anak tersebut juga mengeluh dengan tantangan yang dihadapi dalam proses dagang, dimana saat ini harga bahan pokok semakin naik dan sangat berpengaruh apalagi kalau turun hujan pastinya tidak ada yg membeli akibatnya tidak habis. Harga mie ayam berbeda-beda sebab varian mie ayam ada Mie ayam biasa Rp 11 ribu Mie ayam bakso Rp 13 ribu Mie ayam telur Rp 13 ribu
Mie ayam komplit bakso telur Rp 15 ribu.

           “Saya tertarik berjualan di daerah kampus, terbukti bahwa tempat yang strategis banyak orang berjualan, ramai orang lalu lalang kebetulan juga temen saya berjualan kelapa bakar raja, jadi saya ikut nebeng bersebelahan dengan dia dimana jika saya berjualan di daerah tempat tinggal pasti tidak bisa Karena yang beli hanya orang sekitar perumahan saja kan tidak mungkin setiap hari makan mie ayam, ” tutupnya.


Reporter Yessi & Fahira

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WeCreativez WhatsApp Support
Hubungi Tim Samudera, agar segera meliput!
Halo sobat Samudera....