Usai Pemilu Harga Sembako dan Bahan Pangan Melejit Naik, Rakyat Menjerit

Sesudah pemilu stok bahan pangan di pasar tradisional kota Pematangsiantar terbilang aman, tetapi mengalami kenaikan harga yang melonjak tinggi.

Pada saat kru Samudera memantau dan juga mewawancarai langsung beberapa pedagang di pasar Parluasan.

Salah satunya pedagang cabai, tomat, bawang merah dan lain-lain Lentina (20) beralamat di jalan Sisingamangaraja sudah berjualan sekitar 10 tahun.

“Saya buka mulai dari jam 03.00 WIB dan tutupnya tergantung barang yang sudah terjual,” ungkapnya.

Saat ini harga cabai merah menyentuh angka Rp 56.000 per kg dimana juga harga cabai rawit Rp 44.000 per kg , tomat dengan berbagai ukuran dan berbeda pula harganya dimana ukuran kecil Rp 9.000 per kg dan tomat ukuran sedang Rp 15.000 per kg, juga ada bawang merah sebelumnya Rp 20.000 sekarang menjadi Rp 30.000-28.000 per kg nya dengan harga Rp 7.000 untuk berat setengah, dan juga bawang putih seharga Rp 36.000 per kg sedangkan harga 1/2 Rp 9.000

“Dulu pendapatan yang saya peroleh kurang lebih Rp 200 ribu/ hari , tetapi tergantung modal untuk membeli barang dari agen Rp 1 juta dan saya dapat keuntungan Rp 200 ribu dari penjualan 1 juta 200 ribu, “ujarnya saat ditemui pada Rabu, (06/03/2023).

Selain dari kenaikan bahan pangan tersebut, harga beras juga melonjak naik. Hal ini juga dikeluhkan masyarakat termasuk di kota Pematangsiantar.

Salah satu pedagang Zatlubis (59) mengatakan, kenaikan beras saat ini naik-naik sedikit terjadi pada saat selesai pemilu 14/02/2024 lalu.

“Misalnya untuk harga beras merk H Rp 150 ribu per 10 kilogram, beras merk S Rp 149 per 10 kilogram sebelumnya diharga Rp 146 ribu dan untuk ukuran 5 kilogram merk Z Rp 76 ribu serta merk P dibandrol dengan harga Rp 75 ribu per 5 kilogram begitu pula dengan harga minyak goreng Rp 15 ribu serta gula putih Rp 17.500 ribu, “papar pria itu.

Dengan kondisi yang sama Lastrida Situmorang (20) bersama dengan orang tuanya N.S (50) pedagang sayur mayur di pasar parluasan tersebut juga mengeluh dengan kenaikan harga yang melambung tinggi seperti sawi Rp 10.000 harga sebelumnya berkisar Rp 7.000, bayam satu ikat Rp 3.000 dari harga Rp 2.000, kangkung Rp 6.000 dari Rp 5.000, dan juga sayur putih dengan harga Rp 6.000 per kilogram sebelumnya Rp 3.000.

“Pendapatan yang saya peroleh sebelumnya mencapai Rp 500.000 per hari tetapi pada saat harga sayur mayur dari agen naik sehingga para pembeli menurun drastis maka pendapatan saya menjadi Rp 300.000 per hari sangat miris bukan,” ungkapnya.

Belum lagi jika barang dagangannya tidak laku dan terpaksa harus dibuang akibat sudah tak segar.

“Saya sangat mengeluh dan rugi sebab melonjaknya harga bahan pangan yahh mau gimana lagi namanya sudah kebutuhan mau enggak mau tetap harus belanja dengan cara beli secukupnya agar lebih menghemat biaya untuk membeli kebutuhan yang lain, ” tutur salah satu pembeli.

Reporter: Regina, Yessi & Dear

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WeCreativez WhatsApp Support
Hubungi Tim Samudera, agar segera meliput!
Halo sobat Samudera....