Mengenal Tahun Kabisat Serta Sejarahnya

Sumber Gambar: Pngtree

 


Pada dasarnya, Bumi berputar mengelilingi matahari dalam waktu 365, 25 hari, dan pergerakan ini disebut tahun matahari. Namun dalam kalender Masehi, jumlah ini dibulatkan menjadi 365 hari.

Peristiwa ini tidak selalu terjadi. Rotasi tahun kabisat hanya terjadi dalam putaran waktu empat tahun sekali. Ketua Himpunan Astronomi Jakarta, Muhammad Rayhan, menyatakan tahun kabisat ini didasarkan sistem penanggalan masehi yang bersumber dari pergerakan matahari.

“Menurut pergerakan matahari dalam waktu setahun itu 365+6 jam. Jadi tahun kabisat itu adalah hasil akumulasi dari 6 jam itu. Jika 6 jam itu terjadi selama 4 tahun, maka akan menghasilkan 24 jam atau satu hari.”

Oleh karena itu, untuk mengganti sebagian hari yang hilang, NASA menambahkan satu hari pada kelender setiap empat tahun nya, yang sering kita sebut Tahun Kabisat.

Istilah Tahun Kabisat ini berhubungan dengan penanggalan bulan Februari, terjadi apabila bulan Februari memiliki 29 hari yang umumunya hanya 28 hari saja.

Tahun Kabisat pertama kali dicetuskan oleh seorang astronom bernama Sosigenes Alexandria, yang saat itu sudah hidup di masa kepemimpinan Julius Caesar. Sosigenes menghitung jika bumi memerlukan waktu selama 365 hari, 5 jam, 48 menit dan 5 detik. Guna mengelilingi matahari dalam orbitnya dan untuk memudahkan perhitungan.

Sebelum Tahun Kabisat, masyarakat zaman dulu tidak mengenal bulan kabisat ,sementara ahli sejarah masih belum meyakini cara bangsa Romawi mempertahankan dan menjaga sistem kalendernya. Bangsa Romawi tidak terlalu yakin dengan seluruh sistem penanggalan, kalender Romawi sebelumnya memiliki 11 bulan ditambah dengan periode musim dingin.

Bangsa Romawi menerapkan bulan kabisat yang disebut juga Makedonia, yang berfungsi membedakan sistem kalender dengan kalender matahari. Makedonia tidak diterapkan di antara bulan-bulan tetapi pada pertengahan Februari karena alasan yang berkaitan dengan siklus bulan.

Namun, sistem ini justru menimbulkan kebingungan hingga akhirnya pada zaman Julius Caesar, kalender Romawi dan kalender matahari sudah tidak sinkron lagi. Sejarah memperkirakan hanya 5 juta orang di seluruh dunia yang lahir pada tanggal 29 Februari.

Sistem perhitungan tahun kabisat yaitu apabila angka tahun tersebut habis dibagi 400, maka tahun itu adalah tahun kabisat. Dan apabila tahun tersebut tidak habis dibagi 400, 100, maupun 4, maka dapat dipastikan tahun itu bukanlah Tahun Kabisat.

Scripter: Eliani Syaputri Purba

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WeCreativez WhatsApp Support
Hubungi Tim Samudera, agar segera meliput!
Halo sobat Samudera....