Perpustakaan umum Pematang Siantar yang berdiri sejak tahun 1991 menghadapi tantangan minimnya pengunjung.
Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti kurangnya minat baca masyarakat, kurangnya sarana prasarana pendukung, dan dampak pandemi covid-19.
Perpustakaan ini berguna untuk meningkatkan minat baca masyarakat dengan menyediakan berbagai fasilitas, mengadakan pustaka keliling, dan mempromosikan perpustakaan melalui media sosial.
Perpustakaan umum Pematang Siantar terletak di antara Taman Bunga dan Tugu Becak Jl. Merdeka yang sudah berdiri pada 30 April 1991 serta memiliki target pengguna sekitar 44.000 pengunjung pada tahun ini.
Perpustakaan ini bertujuan untuk mendukung sekolah maupun kampus dalam mencari literasi.
Namun, perpustakaan umum mengalami penurunan pengunjung dari waktu ke waktu.
Menurut Nur Amin S.H yang merupakan seorang pustakawan ahli muda, ada beberapa faktor yang menyebabkan hal ini antara lain seperti kurangnya minat baca masyarakat, kurangnya sarana prasarana pendukung, serta dampak pandemi covid-19.
“Perpustakaan ini menyediakan berbagai fasilitas, seperti ruang baca anak, ruang diskusi, ruang rapat, komputer dan WiFi gratis, pembuatan kartu anggota gratis, dan peminjaman buku gratis maksimal 2 kali seminggu, ” jelasnya pada saat diwawancarai (15/02/2024).
Tidak hanya itu, kepala dinas perpustakaan Kota Pematang Siantar juga mengelola dan mengembangkan perpustakaan ini.
Walaupun berhadapan dengan tantangan minimnya pengunjung, perpustakaan umum tetap berusaha untuk menarik perhatian minat baca masyarakat. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan mengadakan pustaka keliling serta mempromosikan perpustakaan melalui Instagram, YouTube,dan Facebook.
Beberapa pengunjung yang datang ke perpustakaan ini mengaku sangat terbantu dengan adanya perpustakaan ini.
“Alasan saya kesini sebenarnya karena tugas kuliah. soalnya disini banyak referensi buku dan disini tempatnya nyaman untuk belajar” ucap salah satu pengunjung, di akhir.
Reporter: Indah, Enjelia, Sri