Usai lakukan KPAB (Kemah Penerimaan Anggota Baru) di Taman Eden 100 pada Januari lalu, kini UKM KSR PMI barusaja usai melaksanakan kegiatan pendidikan dasar (Diksar) di kawasan kawasan kampus Universitas Simalungun sejak 23 Januari kemarin.
“Iyah diksar itu lanjutan dari KPAB. Dimana mereka setelah diksar mereka di lantik dari anggota muda menjadi anggota biasa,” ungkap Ewinra selaku ketua panitia saat diwawancarai pada Senin, (12/2/2024)
Diksar ini sendiri diakuinya bertujuan untuk pelatihan pendidikan dasar bagi anggota muda. Yang dimana mereka akan menerima materi sebanyak 120 jpe dari PMI Cabang Kota Pematangsiantar.
Kegiatan ini bersifat wajib bagi seluruh anggota muda, seperti yang dikatakan Ewinra, “Iyah diksar itu wajib, karna kalo mereka tidak di diksar mereka belom ada hak bicara.”
Tidak semata-mata materi saja, para anggota muda juga turut diberikan kesempatan untuk menerapkan teori yang telah mereka peroleh melalui kegiatan praktik.
“Mereka turun kelapangan untuk belajar mendirikan tenda dan belajar untuk memberikan pertolongan pertama,” ucap ketua panitia
Selama Diksar berlangsung, para peserta mengaku cukup menikmati kegiatan ini. Ada banyak hal yang cukup berkesan bagi mereka.
“Kesan yang saya dapat selama diksar di KSR PMI yaitu dapat banyak ilmu tentang cara menolong korban ketika terkena bencana dan juga melatih kesiapan diri dalam menghadapi berbagai situasi,” ujar Khairunnisa Damanik yang merupakan salah satu peserta Diksar.
Ia juga menyampaikan bahwa tidak hanya ilmu yang didapat, tapi juga kebersamaan dan kekompakan.
“Selama diksar kemarin kesan yang saya dapatkan yaitu mengajarkan kita bagaimana cara menjadi seorang pemimpin, sikap-sikap seorang pemimpin, lalu mengajarkan banyak hal tentang menolong orang yang sakit atau terkena bencana, ” kata Hebrikanta Sembiring.
Tidak hanya itu, mereka juga diajarkan untuk menjadi anggota yang kompak, berani, tegas, dan bertanggung jawab.
Selain itu, panitia juga ingin menekankan serta memaksimalkan angkatan tahun ini harus lebih terlatih dan punya kapabilitas dan kapasitas tentang kesehatan.
“Rasa jenuh ada kak saat pemberian materi tetapi di sela-sela materi ada games atau kuis berhadiah yang dibawakan oleh pemateri. Dari situ kita yg tadi nya merasa jenuh jadi balik semangat lagi apalagi kalau yang berhadiah,” jelas Khairunnisa.
Khairunnisa juga menyebutkan jika momen saat pemasangan tenda pleton cukup bermakna. Meski suasana sedang hujan, itu tidak memadamkan api semangat mereka. Tidak sedikit peserta yang merasa kesulitan. Karena ini adalah momen pertama mereka memasang tenda sebesar itu.
“Momen yang paling berkesan itu pas lagi ngutip sampah kak karena kita ngutip sampah pas jalanan basah abis hujan ga pakai sendal dan kakak panitia juga ikut ga pakai sendal saat ngutip sampah,” ungkap Khairunnisa.
“Yang paling berkesan, mendapatkan banyak teman dari prodi-prodi lain dan menjadi kompak,” tutup Hebri.
Reporter: Dian D. Pratiwi