Muhammad De Liang Al – Farabi merupakan putra dari pasangan Ario Muhammad dan Ratih Anggraini. Ia lahir di Taipei, Taiwan pada 18 Juni 2012 dan kemudian pindah ke Bristol, lnggris.
De Liang ialah anak pertama dari tiga bersaudara, walaupun lahir di Taiwan, ia sebenarnya asli berdarah Indonesia dimana kedua orang tuanya berasal dari Kota Trenggalek, Jawa Timur. Mereka sengaja tinggal di luar negeri dikarenakan ayah dan ibunya sedang menempuh S3 di Bristol, United Kingdom.
Ario Muhammad yang dikenal sebagai seorang penulis ternyata sudah membiasakan anak sulungnya itu melakukan Journaling dengan menulis.
De Liang sendiri, sejak kecil sudah akrab dengan buku dan mampu membaca sampai 300 buku bacaan .
Ketika menginjak usia 7 tahun (kelas 3 SD), De Liang mulai menunjukkan bakatnya yang kala itu imajinasinya dinilai sudah sangat baik. Dengan dukungan dari pihak sekolah, orang tua De Liang selalu mengapresiasi dan memotivasinya untuk membaca disertai menulis dan saat itu pula ia telah mampu membuat tulisan sederhana yang menurut Ario dan Ratih berkesan seru dan lucu.
Hampir setahun De Liang dibimbing ayahnya belajar menulis rutin 15-30 menit setiap hari, pada tiga bulan pertama, ia berhasil menulis 4 buku bergambar (board book), dan enam bulan kemudian berhasil menyelesaikan novel komedi pertamanya.
Setahun berlalu, tiga novel komedi De Liang telah dirilis secara resmi di Amazon Books, dua diantaranya adalah Quirky Friends dan Weird Family yang sukses menjadi Top 15 Amazon Books USA & UK kategori dark comedy di tahun 2019.
Tak berhenti sampai disitu, setelah 1,5 tahun De Liang berhasil menyelesaikan novel fantasi berjudul Rigel The Last Guardian yang menjadi Top 50 Amazon Books UK kategori fantasi.
Di tahun 2019 pula , naskah buku yang dibuatnya telah dimasukkan ke publisher di berbagai benua seperti Australia, Eropa hingga Amerika.
Menginjak usia 10 tahun, untuk pertama kalinya De Liang mendapat pembayaran royalti senilai Rp 20 juta dari penjualan 5 buku seri ‘De Liang The Der’ dan 3 buku novel komedi seperti Dark Winter, Weird Family, dan Quirky Friends.
Ia dan keluarganya kemudian kembali ke Indonesia tepatnya di Kota Surabaya pada tahun 2020, lalu pada tahun 2023 di usia 11 tahun De Liang telah menyelesaikan 40 naskah buku dalam bahasa Inggris, Salah satu karyanya yang berjudul The Battle Of Badr berhasil menembus penerbit di London.
Selain berbakat dalam hal menulis, kemampuan berbicara De Liang juga tak kalah mengagumkan, ia pernah mengisi seminar di sekolah yang ada di Polandia, dan juga di undang beberapa kali ke sekolah yang ada di Indonesia untuk membagikan kisah inspiratifnya, yang lebih menariknya, De Liang berbicara dengan bahasa Inggris dihadapan guru-guru di Surabaya dalam sebuah forum seminar. Ario, selaku ayah De Liang turut hadir di forum tersebut sebagai penerjemah kata-kata anaknya.
Saat ini De Liang sedang menempuh pendidikan pilihan ayahnya yakni di Homeschooling Kak Seto ( HSKS ) yang terletak di Surabaya.