Penambahan biaya blanko izajah, transkript dan wisuda sebesar Rp. 200.000 menjadi polemik memicu Mahasiswa USI akan menggelar aksi pada Kamis, (09/11). Rektor USI Dr. Sarintan Efratani Damanik menjelaskan seluk-beluk dan alasan adanya penambahan itu.
Rektor mengatakan, kebijakan penambahan biaya terjadi lantaran jumlah calon wisudawan/i gelombang II tak sebanyak priode sebelumnya.
Bila periode sebelumnya dipungut Rp. 1.300.000 dari tiap fakultas, kata dia tak cukup memenuhi biaya oprasional.
“Rencana wisuda di bulan November ini hanya 400 Wisudawan/i. Setelah dihitung dengan panitia keputusan sudah final sehingga naik Rp. 200.000,” kata dia.
Alumni USI itu bilang, bila calon wisudawan/i mencapai jumlah sebanyak periode lalu USI tak akan melakukan penambahan biaya. Pasalnya panitia, kata dia telah menghitung perincian biaya.
Rektor tak menjelaskan transparansi biaya, dia bilang hal itu merupakan hak panitia sehingga tak bisa disampaikam secara detail. Namun begitu, dijelaskannya ada perubahan kualitas izajah dan transkipt diluar biaya oprasional wisuda.
“Tidak bisa transparansi kan, itu adalah hak dari pimpinan, panitia,” ujarnya.
Wisuda Digelar Tahun Depan Bila Mahasiswa Menolak
Lebih lanjut dijelaskan rektor, bila USI menunggu kuota yang ditentukan maka wisuda hanya akan digelar tahun mendatang.
“Kalau mahasiswa menolak, maka wisuda ditunda tahun depan,” kata dia.
Rektor kemudian mengatakan bila banyak wisudawan/i mengisi petisi maka rektorat akan berdiskusi kepada tiap-tiap fakultas.
“keputusan itu sudah final, tidak ada pengurangan. Saya alumni, saya tidak akan membuat kalian rugi, sudah minimal itu,” ungkap dia.
Panitia Wisuda Gelombang II Tahun 2023, Dr. M. Ade Kurnia Harahap mengatakan biaya wisuda merupakan otoritas panitia dalam menentukan.
“Kita rapat panitia, berbicara pembiayaan dan perbelanjaan, kemudian mantapkan anggaran untuk dilaksanakan pada periode yg berjalan. Setelah disampaikan, ternyata ada pembiayaan naik, maka disampaikan lah biaya tambahannya
,” kata Dr. Ade yang juga wakil rektor I.
Reporter: Dwi Elyana Lubis & Esra Hotnida