Rektor USI Dr. Sarintan Efratani Damanik menyatakan, mempersilahkan mahasiswa melakukan aksi di Biro Rektor. Asal aksi itu dilakukan secara damai.
“Kalau memang mau menyampaikan aspirasi besok silahkan. Kami welcome, asal damai,” kata Rektor saat ditemui di Biro Rektor, Rabu (08/11).
Diberitakan sebelumnya, pada Kamis 9 November Mahasiswa USI yang tergabung dalam 5 BEM Fakultas akan menggelar aksi. Aksi itu bertajuk menuntut hak-hak mahasiswa.
Sebagai pimpinan, rektor menegaskan tak anti kritik. Dia siap menerima aspirasi mahasiswa.
“saya bukan anti dikritik, saya juga alumni, Mahasiswa Fakultas Pertanian,” ujar dia didampingi wakil rektor I, II dan III.
Rektor juga menyesalkan mahasiswa tak melakukan audiensi sebelum aksi. Dia juga bertanya-tanya apakah mahasiswa sudah berkomunikasi terlebih dahulu bersama wakil dekan, wakil rektor sebelum bertemu rektor.
“Jadi sebenarnya sebelum melakukan ini (aksi) datang dulu, diskusi. Apa kira-kira yang menjadi permasalahan,” ungkap Alumni USI itu.
Sementara itu, Wakil Rektor I Dr. M. Ade Kurnia Harahap mengatakan, hak menyampaikan pendapat merupakan hak konstitusional. Namun begitu mesti disampaikan pada koridor tidak melawan hukum.
“Menyampaikan pendapat itu hak konstitusional, tapi pada koridor tidak melawan hukum,” kata Ade.
Mantan Dekan Fakultas Teknik itu juga menyesalkan mengapa mahasiswa akan melakukan aksi. Padahal kata dia, mahasiswa seharusnya melakukan prosedur komunikasi mulai dari Prodi, wakil dekan hingga sampai di tingkat rektorat.
Bila hal itu terlaksana dengan baik, dia bilang aksi di Rektorat tak akan sampai terjadi. Dengan begitu komunikasi dalam internal kampus berjalan baik.
“kalau SOP dijalani, berarti komunikasi internal kampusnya bagus, tidak ada hak-hak mahasiswa yang dilanggar internal kampus kita. Itulah wajah kampus yang baik, dan orang menilainya kampus itu baik,” ujar dia.
Reporter: Abed Nego Saragih & Dony Parinduri