Siti Rahmani Rauf adalah seorang pendidik dan penulis buku peraga pelajaran Bahasa Indonesia “Ini Budi” pada era 1980-an dengan menggunakan tokoh Budi yang kemudian menjadi terkenal di Indonesia.
Metode pembelajaran bahasa yang sekaligus menggunakan alat peraga, yang disebut Struktur Analitik Sintesis (SAS) Bahasa Indonesia tersebut dianggap menyenangkan bagi siswa, terutama siswa SD pada masa itu sehingga membantu para siswa menjadi lebih cepat bisa membaca.
Buku peraga “Ini Budi” yang sangat populer itu kemudian digunakan di hampir seluruh kota di Indonesia. “Ini Budi, ini ibu Budi, ini bapak Budi” menjadi kalimat yang terkenal pada era 1980 – 1990-an.
Siti yang telah mengajar sebagai guru sejak tahun 1937 itu mengerjakan buku tersebut pada awal tahun 1980-an setelah ditawarkan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, ketika ia sudah pensiun sebagai Kepala Sekolah SDN Tanah Abang 5, Jakarta Pusat, pada tahun 1976. Tawaran tersebut ia terima tanpa meminta bayaran, semata-mata karena kecintaannya pada dunia pendidikan.
Wanita ini wafat pada tanggal 10 Mei 2016 karena usia yang sudah lanjut dan penyakit diabetes yang telah diidapnya selama 30 tahun.
Pencipta “Ani dan Budi” di Pelajaran Membaca. Para pelajar angkatan lama perlu berterima kasih kepada sosok guru yang mencintai dunia pendidikan ini. Ia adalah pencipta sajak “Ani dan Budi” yang sering muncul pada pelajaran Bahasa Indonesia. Nama Ani dan Budi kerap menjadi contoh saat pelajaran membaca. Guru biasanya mendikte di depan kelas sambil mengajak murid-muridnya mengeja “I-ni Bu-di, I-ni I-bu Bu-di” atau “I-ni A-ni, I-ni I-bu A-ni”.
Wanita kelahiran Sumatera Barat, 5 Juni 1919. Ia telah berkecimpung di dunia pendidikan sejak belia masih mudah. Ia menjadi guru di tanah kelahirannya mulai tahun 1938 hingga 1953. Kemudian, pada tahun 1954, ia pindah ke Jakarta bersama suami dan keenam anak-anaknya hingga masa tuanya. Sajak buatannya berjudul “Ani dan Budi” dijadikan sebagai contoh bagi para pelajar sekolah dasar angkatan tahun 1960-1990-an untuk belajar membaca.
Pada usia tuanya, Siti terbaring sakit akibat penyakit diabetes. Meskipun sudah menua, semangat literasinya tak luntur. Pada usia senjanya, ia masih sering membaca novel-novel Belanda. Ia pun masih menerima tamu yang datang ke rumahnya, meski sudah tak bisa berbicara panjang lebar. Akan tetapi, kabar duka menyelimuti dunia pendidikan Indonesia. Siti Rahmani mengembuskan napas terakhirnya pada usia 97 tahun, tepatnya pada 10 Mei 2016 sekitar pukul 21.20 WIB.
Ia meninggal dunia di kediamannya, Jalan Jati Petamburan I, No 8 RT 002 RW 01, Jakarta Pusat. Jenazah dikebumikan di TPU Karet Bivak, Jakarta Pusat. Banyak orang yang tidak tahu bahwa Siti Rahmani pencipta sajak “Ani dan Budi”. Bahkan, frasa “Ini Ibu Budi” lebih terkenal dari penciptanya sendiri. Meski demikian, jasa besarnya dalam dunia pendidikan dan literasi di Indonesia tetap tak tergantikan.
Walaupun wanita yang sering di sapa eyang ini sudah meninggal, tetapi jasa dan pengabdian di dunia pendidikan masih terus di kenang. Wanita cantik dan tangguh ini, telah memberikan banyak motivasi kepada anak-anak kecil. Dan juga para remaja, yang sangat terbantu dengan karya ciptaannya.
Script Writer: Nadiya Fransiska