Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) Fakultas Hukum (FH) USI akan melakukan konsolidasi aksi pada Senin, (30/10/2023). Konsolidasi itu lantaran surat audiensi mahasiswa kepada Yayasan USI belum dijawab.
Permohonan audiensi itu menyoal fasilitas fakultas yang dinilai tidak memadai.
Ketua BEM FH USI, Boy Revan Sinurat mengatakan pihak mahasiswa telah mengirimkan surat kepada Yayasan USI melalui pihak fakultas pada Sabtu, (30/09/2023), namun surat itu tak kunjung berbalas.
“Sebelumnya kami sudah melayangkan surat permohonan audiensi kepada pihak Yayasan USI melalui fakultas, mengikuti SOP namun tidak ada jawaban dari pihak yayasan,” kata Revan setelah dihubungi lewat pesan whatsapp.
Revan menjelaskan, persoalan fasilitas fakultas telah disuarakan mahasiswa sejak tahun lalu. Karena masalah itu belum terselesaikan, beberapa waktu lalu BEM dan DPM kembali menampung aspirasi mahasiswa sebelum akhirnya surat audiensi dilayangkan.
“Fasilitas-fakultas yang sudah tidak memadai, lahan parkir yang minim, ruang kelas yang sudah tidak layak dan berdebu, kamar mandi yang butuh perbaikan,” ungkap mahasiswa semester tujuh itu.
Lantaran surat belum dibalas, lanjut Revan, mahasiswa beberapa kali menemui Wakil Dekan 3 Bidang Kemahasiswaan FH USI, Dr. Elpina S.H.,M.H mempertanyakan audiensi itu.
“Beberapa kali kami tanyakan pada Wakil Dekan 3 FH USI, beliau mengatakan kemarin karena ada acara Dies Natalis USI, ketua yayasan belum bisa,” ujar Revan.
Revan kemudian bertanya-tanya bagaimana kelanjutan audiensi. Acara Dies Natalis USI sudah selesai namun tak kunjung ada keterangan menyoal audiensi itu.
“Acara Dies Natalis sudah selesai, tapi tidak ada kabar sampai sekarang mau dari pihak fakultas atau yayasan,” lanjut dia.
Diberitakan sebelumnya, Sabtu, (28/10/2023) BEM dan DPM FH USI mengundang mahasiswa melakukan konsolidasi aksi dalam poster yang diunggah di instagram bemfhusi, Sabtu, (28/10/2023).
Hingga berita ini diterbitkan, samuderausi.com telah menghubungi Wakil Dekan III FH USI namun belum memberikan jawaban.
Reporter: Abed Nego Saragih