Pengenalan kehidupan kampus bagi mahasiswa baru (PKKMB) akan berlangsung senin, ( 9/10/ 2023) di Universitas Simalungun (USI). Jadwal ini tabrakan dengan ujian tengah semester ( UTS) sehingga menimbulkan banyak keresahan bagi para mahasiswa terutama panitia PKKMB tiap fakultas.
Para pengurus BEM tiap fakultas maupun UKM sampaikan keresahan mereka mengenai jadwal PKKMB dan UTS yang tabrakan. Kedua kegiatan itu sama pentingnya bagi mereka.
Ketua BEM fakultas Pertanian, Riski Saragih mengatakan kebijakan melaksanakan UTS dan PKKMB dalam satu waktu kurang tepat.
“Saya selaku ketua BEM FP merasa kecewa atas keputusan yang telah diambil oleh pimpinan Universitas Simalungun, dimana UTS dan PKKMB dilakukan secara bersamaan,” kata dia.
Riski menyebutkan tujuan utama ke kampus adalah untuk akademik, namun pengurus BEM dan panitia pelaksana dibuat bingung antara memilih akademik dan kegiatan,” katanya saat diwawancarai melalui pesan whatsapp pada jum’at (6/10/2023).
Riski menambahkan, meski pada akhirnya kebijakan dari pihak fakultas memberikan panitia dan pengurus BEM ujian susulan, pun menurutnya hal itu kurang tepat.
“Pikir saya itu bukan lah sebuah keputusan yang tepat mengenai permasalahan ini. Dimana panitia dan pengurus BEM saja yang diundur ujian, kami ini kan mahasiswa juga. Ada baiknya ujian dilakukan secara bersamaan, agar fokus kegiatan dan ujian tidak terpecah,” ungkap dia.
Di Fakultas KIP, Muhammad Arya Ananda sebagai ketua panitia PKKMB fakultas mengatakan bahwa
pembelajar dari tahun lalu UTS diadakan setelah PKKMB selesai.
Dengan berlangsungnya kebijakan itu, maka sangat disayangkan pada saat ujian disamakan dengan PKKMB. Hal itu memungkinkan tidak kondusifnya baik pelaksanaan PKKMB maupun mahasiswa yang melaksanakan ujian.
“Seperti yang kita tau kegiatan PKKMB itu kegiatan yang meriah takutnya nanti yang ujian tidak konsentrasi, sebaiknya ada klarifikasi dari pihak universitas akan hal ini, ada transparan di situ terutama dari bidang akademik mengapa UTS dengan PKKMB itu di satukan tidak seperti tahun tahun sebelumnya PKKMB dulu baru ujian,” tegas Arya.
Arya berharap, soal ujian dibedakan antara mahasiswa yang tidak mengikuti kepanitiaan dengan mahasiswa yang mengikuti kepanitiaan untuk menghindari terjadinya kebocoran soal.
Berbeda di fakultas hukum, Jhon Efendi Nababan, sebagai ketua panitia PKKMB fakultas mengatakan bahwa mereka tidak terlalu mempermasalahkan hal itu.
Jhon bilang pihak fakultas memberikan kebijakan UTS diundur tanggal 16 Oktober mendatang. Sehingga semua mahasiswa fakultas hukum, terutama panitia bisa mengikuti rangkaiann kegiatan PKKMB tanpa mengganggu konsetrasi.
Tidak hanya para pengurus BEM dan panitia, beberapa UKM pun turut menyampaikan pendapatnya.
“Kurang setuju ya seharusnya UTS itu di lakukan setelah selesai PKKMB. Selain tidak mengganggu kegiatan apapun, kita sebagai pengurus UKM dan panitia juga tidak terganggu dalam ujian,” ucap Desti Sinaga selaku ketua UKM Khatulistiwa.
Destri menambahkan, bahwa yg diberi dispensasi ujian hanya panitia PKKMB, ia belum mengetahui apakah pengurus UKM mendapatkan dispensasi.
Selain itu, UKM KSR PMI Fahreza Rivaldy sebagai Komandan PMI mengatakan, “Walaupun tabrakan dengan UTS, ada diberikan dispensasi dari fakultas bagi mahasiswa yang menjadi panitia PKKMB untuk mengundur waktu ujiannya. Mungkin tidak dapat dihindari antara waktu pkkmb dengan UTS.”
“Harapannya ya tahun depan tidak demikian dan di jadikan pelajaran,” tutup Fahreza.
Reporter : Hana Seftiyanti.