Ratusan Mahasiswa dan Dosen Universitas Simalungun (USI) menggelar doa bersama dan aksi penyalaan 1.000 lilin untuk tragedi Kanjuruhan dan bencana Gempa Bumi di Tapanuli pada Rabu Sore, (07/10/2022).
Aksi penyalaan 1.000 lilin & doa bersama ini dilakukan di halaman Auditorium Radjamin Purba sebelum dilakukannya Penutupan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Tahun 2022.
Penyalaan lilin menjadi simbol harapan yang terus menyala untuk terus bangkit dari tragedi kanjuruhan yang menyebabkan suporter pertandingan meninggal dunia dan bencana gempa bumi yang terjadi di tapanuli pada 01 oktobet 2022 lalu.
Tampak seluruh mahasiswa baru membentuk lingkaran dan menundukkan kepala, di depan teras Auditorium 5 ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas (BEM F) memimpin acara ini.
“Kita mendoakan untuk tragedi yang terjadi di kanjuruhan malang, dan bencana di Tapanuli,” Ujar perwakilan BEM F, Imanuel Fernando Purba
Sebelum aksi seribu lilin ini digelar, doa bersama sempat dilakukan bersama Kepolisian Resort Pematangsiantar di tempat yang sama.
Kapolres Pematang Siantar, AKBP Fernando mengatakan hal tersebut menjadi bahan evaluasi untuk memperbaiki persepakbolaan indonesia
“Kita berharap ini momentum perbaikan sepak bola, semua elemen harus menjaga sportivitas,” ujar dia
Meski demikian, BEM Fakultas sempat mempertanyakan kepada panitia lantaran belum ada komunikasi mengenai doa bersama dengan Kepolisian Resort Pematang Siantar
Setelah rombongan kepolisian dan Tokoh Agama meninggalkan USI, baru penyalaan lilin yang diinisiasi Mahasiswa ini dilaksanakan.
Oleh: Redaksi