Enggan melihat keluarganya dikucilkan, Michael Alexander Sinurat sudah menekuni olahraga MMA sejak setahun belakangan. Mahasiswa hukum semester tiga ini mengaku sudah menggeluti bela diri sejak masih duduk di bangku sekolah dasar. Awalnya ia fokus pada kungfu, lalu memutuskan untuk beralih ke MMA setelah diajak oleh rekannya. MMA sendiri merupakan perpaduan dari berbagai bela diri.
Michael memulai karirnya dari tempat-tempat latihan yang menjadi tempatnya belajar hingga saat ini. Berkat usaha dan kerja kerasnya, ia berhasil mencapai babak final dalam kompetisi One Pride MMA yang dilaksanakan pada 23 September lalu dan berhasil unggul dari lawannya Asnan.
Meskipun tanpa dukungan materil dari pihak kampus, hal tersebut tak menghalangi langkahnya untuk pergi bertanding dengan membawa nama Fakultas Hukum USI. Untuk urusan dana sendiri, ia juga meminta bantuan pada tempat latihan dan organisasinya.
“Kenapa aku bawa fakultasku? Karena aku bangga,” ungkap pria itu saat ditemu langsung pada Jumat, (22/09/2023).
Namun, beberapa pihak dari civitas akademika tetap memberikan semangat kepada Michael. Itu adalah satu bentuk dukungan yang bisa mereka lakukan sejauh ini, walau belum bisa membantu secara materil. Menurut Michael, persiapannya sudah cukup sejauh ini. Ia sendiri juga terhalang untuk bertemu dengan Rektor USI karena kesibukan beliau.
“Kan memang kita minta, tapi enggak ngemis,” ujarnya.
Sepanjang perjalanan karirnya di dunia bela diri, tentu ia sudah memperoleh berbagai macam penghargaan. Namun, di balik semua prestasi itu pasti ada harga yang harus dibayar. Tidak bisa dipungkiri jika beberapa kali ia sempat mengalami cedera yang membuatnya harus vakum sejenak. Ini merupakan resiko yang tak bisa dihindari oleh seorang atlet.
Kata Michael ia pernah mengalami cedera bahu akibat tak mencapai sasaran, “Pas mukul tapi enggak sampai targetnya, jadi ketarik.”
Tidak hanya itu, ia bahkan pernah lupa ingatan lima menit akibat lawannya memukul rahang bagian bawah yang menyebabkan Michael langsung terjatuh dan lupa ingatan.
Oleh: Redaksi
