Kisah Hidup Dekan Fakultas Hukum USI Sejak SMA Bercita-Cita Sebagai Advokat

Jujur pada diri kita sendiri merupakan suatu jalannya perkembangan terhadap disiplin dan kerja keras. Hal inilah yang diterapkan oleh dekan Fakultas Hukum (FH) USI hingga saat ini.

“Kita dalam melakukan apapun harus ada kejujuran pada diri kita. Nah, dari kejujuran itu berkembang terhadap disiplin lalu kerja keras,” ucap Dr. Sarles Gultom, SH, M.Hum kini menjabat sebagai dekan FH USI tersebut, Senin (11/09/2023).

Niat serta kerja keras yang dilakukan membuat ia ada di titik ini. Kejujuran dan kedisiplinan yang ia terapkan memberikan hasil sesuai impian beliau.

Dekan FH USI ini lahir di Tapanuli Utara 09 November 1965. Sarles menempuh pendidikan sekolah dasar nya di SD Negeri 173705 Sitamiang dan menyelesaikannya tahun 1979, dan melanjutkan pendidikan Sekolah Menengah Pertama di SMP Bersubsidi Bakti Mulia dan selesai tahun 1982.

Banyak tantangan yang telah beliau lewati namun itu tidak membuatnya berhenti sampai di titik tersebut.

Melanjutkan Pendidikan Menengah Atas di
SMA Pembangunan Nainggolan, Sarles Gultom menyelesaikan pendidikan SMA nya tahun 1985. Pada saat itu beliau sudah menyukai hukum dan bercita cita sebagai seorang advokat. Namun siapa sangka pada tahun 1985 beliau mengambil jurusan komputer di Budi Darma Jakarta AMIK. Beliau mengambil ini memiliki alasan tertentu yaitu karena adanya anjuran dari abang beliau.

“Dulu abang saya menyarankan saya mengambil jurusan komputer stambuk 85, masuklah saya di Budi Darma Jakarta Amik,” ucapnya.

Namun Sarles Gultom merasa tidak cocok dengan jurusan tersebut sehingga ia melanjutkan Pendidikan Strata 1 di Universitas Simalungun dan selesai tahun 1995.

“Bisa dibilang saya dulu hukum banding stirlah, dari jurusan komputer, kemudian pada tahun 1989 saya masuk hukum,” jelasnya.

Pada tahun 1998 Dr. Sarles Gultom sudah bekerja sebagai Advokat hingga saat ini.

Selain menjadi mahasiswa Dosen yang berusia 58 tahun ini pernah menjabat sebagai General Manager di PT. Motor Pon Jakarta Tahun 1994-2000.

Kemudian beliau melanjutkan pascasarjana nya Di Universitas Muhammadiyah atau sering disebut UMSU, dan menyelesaikannya tahun 2008.

Pada Juni 2012, Dr. Sarles Gultom menjadi dosen tetap Fakultas Hukum USI. Sebelum menjadi dosen tetap, ia juga pernah sebagai tenaga ahli DPRD kota Pematangsiantar tahun 2000-2004 dan pada tahun 2005 menjadi ketua panwas Pilkada Kota Pematangsiantar serta ketua LSM sinar keadilan tahun 2007 hingga sekarang.

Selain itu ia juga pernah sebagai Dewan Pengumpahan Kota Pematangsiantar Tahun 2006 s/d tahun 2019 serta menjabat sebagai Ketua Biro Bantuan Hukum FH USI Mei 2015 Sampai dengan sekarang .

Disamping itu Sarles Gultom memilih aktif dalam Organisasi Kemasyarakyatan dan pernah menjabat sebagai Ketua Bidang Hukum AMPI Kota Pematangsiantar Tahun 2001 s/d 2004, wakil sekretaris Golkar Kota Pematangsiantar Tahun 2001 s/d 2004,
Ketua Bidang Hukum Pemuda Pancasila Kab. Simalungun tahun 2010 sampai dengan tahun 2014, Wakil Ketua Ikatan Pemuda Karya (IPK) Kota Pematangsiantar tahun 2017 sampai dengan 2019,
Wakil Ketua Partai GERINDRA Kabupaten Simalungun Tahun 2016 sampai dengan 2020.

Di sela sela kesibukannya beliau melanjutkan Program Doktor Ilmu Hukum di Pascasarjana UNISSULA Semarang dan selesai pada tahun 2019.

Jauh nya perkembangan teknologi yang dulu dan sekarang membuat perbedaan yang jauh bagi mahasiswa yang dulu dan sekarang.

“Mahasiswa sekarang jauh lebih bagus mendapat fasilitas pembelajaran dan lebih mudah untuk dijangkau dengan adanya internet, kalo kami dulu harus beli dan bawa buku, dan sekarang tergantung bagaimana mahasiswa nya memanfaatkannya dan harus bisa membagi waktunya, baik untuk belajar maupun untuk hiburan,” paparnya.

Dalam menempuh Program Doktor Ilmu Hukum beliau beliau juga berpartisipasi dalam bidang Akademis dan menjabat sebagai Asisten Ahli t.m.t 31 Juli 2015 dan Lektor t.m.t 31 Mei 2019.
Dan Pada Tahun 2020 beliau Menjabat sebagai Wakil Dekan I Fakultas Hukum USI.

Sarles Gultom mempunyai istri yang bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil yaitu Tetti Siregar dan mempunyai lima orang anak yang sedang menempuh pendidikan.

“Apabila kita kerja keras, kita akan mendapatkan hasil. Jika kerja keras kita tidak membuah kan hasil maka itu adalah kesuksesan yang tertunda,”tutupnya.

Reporter : Nur & Chelly

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WeCreativez WhatsApp Support
Hubungi Tim Samudera, agar segera meliput!
Halo sobat Samudera....