Mengejar Rezeki Lewat Usaha Odong-Odong

Aidil, duduk menunggu odong-odong sewaannya, masih ada beberapa kursi kosong. Saban hari Ia mangkal di area Lapangan Merdeka Kota Pematang Siantar.

Aidil adalah satu diantara supir odong-odong di Pematang Siantar. Pekerjaan ini ia lakoni sejak putus sekolah. Tidak hanya dia dalam keluarganya, orang tua Aidil pun pengusaha odong-odong namun mangkal di tempat berbeda.

Saban hari, Aidil bersama para pengusaha odong-odong lain bekerja mulai pukul 15.00 sore hingga pukul 22.00 malam.

“Jalur yang dilalui dimulai dari Lapangan Adam Malik menuju Jalan Kartini lalu kembali ke area Lapangan Merdeka,” kata Aidil ketika ditemui langsung.

Dengan tarif 5.000 rupiah per-orangnya, sehari-hari ia dapat meraup omzet 200.000 sampai 300.000 ribu rupiah. Jika pada hari besar penghasilan yang diperoleh Aidil dapat meningkat hingga 1.000.000 rupiah.

Biaya penggeluran selama beroperasi, kata Aidil adalah bensin untuk mesin genset, “diperlukan kurang lebih 100.000 rupiah, jika pada saat musim hujan omzet yang diperoleh tidak menetap.”

Odong-odong merupakan sarana rekreasi dan hiburan yang sangat diminati dikalangan masyarakat, sering beroperasi di keramaian seperti tempat wisata. Bukan hanya anak anak, namun odong-odong juga sangat banyak diminta oleh orang dewasa bahkan orang tua.

Aidil mengungkapkan, sebenarnya lokasi yang menjadi tempat lalu lalang odong-odong ini sudah pernah di larang beroperasi oleh Satpol PP.

Namun ia mengaku hal seperti itu sudah jarang terjadi lantaran jalur-jalur operasinya sudah ditentukan. Para supir odong-odong tidak boleh memasuki daerah padat kendaraan yakni perkotaan.

“Ya semoga tidak ada razia lagi. Ini nyari nafkah. Kalau ngga seperti ini mau kerja apalagi,” tutup Aidil.

Reporter: Ris Rodearni Sigiro & Ester Lumbanraja

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WeCreativez WhatsApp Support
Hubungi Tim Samudera, agar segera meliput!
Halo sobat Samudera....