Mahasiswa Protes Penebangan Pohon di USI, Ketua BEM, DPM dan BPM Enggan Dimintai Keterangan

Mahasiswa dari lima fakultas di Universitas Simalungun menggelar aksi sadar alam. Aksi dihiasi orasi dan penanaman bibit pohon oleh mahasiswa di kampus Universitas Simalungun, Sabtu (9/9/2023).

Para mahasiswa dari kelima fakultas sebagian besar merupakan pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) dan Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM) lintas fakultas. Sebelum melakukas aksi mereka berkumpul di lapangan Fakultas Pertanian.

Terpantau oleh kru Samudera USI, para mahasiswa membawa spanduk bertuliskan, “Jangan Rusak Alam Kami, Mati Satu Tumbuh Seribu,”.

Aksi mahasiswa digelar sekitar pukul 09.26 WIB. Usai orasi dan menanam pohon, para peserta kemudian menggelar doa bersama.

Penanaman bibit pohon dilakukan di setiap fakultas hingga biro rektorat.

“Kegiatan ini merupakan hasil dari ide-ide dan keresahan para mahasiswa untuk menjaga kelestarian alam dan mempertahankan wilayah hutan Kota Pematangsiantar. Universitas Simalungun salah satu hutan kota,” tulis dalam flayer aksi.

Sambil berorasi mahasiswa mendatangi fakultas bersama Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM), dan Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM) fakultas yang berada di USI.

“Kami lima BEM Fakultas Universitas Simalungun mengadakan penghijauan kampus yang dimana kerap terjadi penebangan pohon,” ungkap Riski Saragih saat orasi di Fakultas Pertanian.

Ia turut menyebutkan perihal lima pohon mahoni yang sempat di tebang beberapa waktu lalu.

“Di Universitas Simalungun terlalu banyak pohon sawit yang dimana menguntungkan sebelah pihak. Tidak menguntungkan mahasiswa,” sambungnya.

Kegiatan ini berhasil memancing rasa ingin tahu para fungsionaris kampus. Menyebabkan beberapa dari mereka tampak keluar dari wilayah gedung pada saat proses penanaman.

Meski mahasiswa telah menyampaikan aspirasi di Gedung Rektorat, Rekor yang berdiri dihadapan massa aksi tak memberikan tanggapan.

Menurut keterangan dari Pegawai Biro Rektorat, mereka melakukan aksi tanpa ada koordinasi.

Padahal penebangan ini dilakukan atas beberapa pertimbangan. Mengingat usia pohon dan bahaya yang akan di timbulkan.

“Ini sudah tua, tidak layak. Kita juga tidak mau menebang, kita hanya memangkas, merapihkan. Itu saja intinya,” ungkap Dr. Sarintan Efratani Damanik selaku Rektor USI ketika diwawancarai setelah massa aksi selesai berorasi Gedung Biro Rektorat.

Saat mahasiswa orasi, sedang ada penebangan pohon di sekitar Biro Rektorat USI. .

“Ada teori untuk mengukur pohon-pohon berapa tahun bisa di tebang dan dia bisa diukur apakah tanaman ini kalau seandainya terjadi goncangan atau badai, masih tahan atau tidak,” Kata Dr. Roeskani Sinaga Dekan Fakultas Pertanian.

Dekan menambahkan mahasiswa perlu melakukan pemetaan yang jelas sebelum penanaman.

Sementara itu di sisi lain para Ketua BEM, DPM dan BPM dari sejumlah fakultas di Universitas Simalungun kompak tak memberikan keterangan perihal aksi ini.

Hingga pukul 21.17 belum ada keterangan lebih lanjut dari para pengurus BEM mengenai hal ini.

Oleh: Redaksi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WeCreativez WhatsApp Support
Hubungi Tim Samudera, agar segera meliput!
Halo sobat Samudera....