Masri (54) tampak sibuk beberes beres. Wanita paruh baya itu adalah salah satu petugas kebersihan di Universitas Simalungun (USI).
Ibu dua orang anak itu berumah di Nagahuta, tak jauh dari kampus USI. Masri adalah tulang punggung keluarga. Karenanya, memasuki usai yang tak lagi muda dia masih giat bekerja.
Semangat Masri sangatlah gigih dan kuat untuk mencari nafkah untuk keluarganya.
Masri bercerita jika ia bekerja sebagai petugas pembersihan bagian kantor laboratorium komputer USI dengan gaji Rp 350.000 per bulannya.
Selain itu, Masri juga bertugas membersihkan sekitar patung Radjamin Purba. Di sana dia diberi imbalan Rp 750 ribu. Dari tempat bekerja, Masri membawa pulang uang Rp 1 juta setiap bulan.
Tugasnya Masri juga beragam, selain menyapu juga mengepel ruangan. Pekerjaan itu sudah empat tahun dijalani.
“Saya dulu ditawarkan oleh abang kandung saya agar mau bekerja di wilayah kampus USI dan saya terima karna tidak ada pekerjaan yang lain apalagi suami saya sudah tidak bekerja lagi,” ungkap Masri.
Pekerjaan itu cukup membuatnya lelah. Apalagi pada usianya yang sekarang.
Gaji yang begitu kecil sebenarnya tidak lah cukup dalam sebulan memenuhi kebutuhan sehari-hari. Namun dia juga tak punya banyak pilihan dan harus pandai pandai mengatur keuangan.
Setiap hari Masri bekerja sekitar pukul 06.00 WIB sampai dengan 13.30 WIB. Selepas bekerja dia kemudian pulang untuk istirahat.
“Saya sudah empat tahun kerja di sini. Kerja dari pukul 6 pagi sampai setengah hari. Kemudian pulang, ” tutupnya.
Yessi Saragih & Regina Sipayung