Refleksi 25 Tahun Reformasi, BEM FH USI: Kami Menolak Lupa

Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Simalungun (BEM FH USI) menggelar diskusi dengan mengusung tema ‘Kami Menolak Lupa’ dalam memperingati 25 tahun Reformasi. Sabtu, (27/05/2023).

Diskusi menghadirkan pembicara Richard Sidabutar selaku aktivis 98, Torop MH Sihombing sebagai tokoh masyarakat, serta Dekan Fakultas Hukum, Dr. Sarles Gultom. Kegiatan berlangsung di Cafetaria USI.

“Mari berdiskusi, membahas 25 tahun reformasi dari berbagai sudut pandang berbeda, apakah Indonesia benar-benar sudah menjalankan atau memenuhi reformasi yang dimenangkan mahasiswa pada tahun 1998,” kata Samuel Simanullang sebagai moderator mengawali diskusi.

Pantauan samuderausi.com diskusi berlangsung aktif, puluhan mahasiswa dari organisasi internal dan luar kampus mempertanyakan berbagai hal kepada narasumber.

Pada kesempatan tersebut juga lahir kritik, bagaimana perubahan belum terjawab sesuai cita-cita reformasi. Lantas masih memperlihatkan banyak persoalan di masyarakat.

“Tetapi yang kita ketahui perubahan itu belum dapat diharapkan sesuai cita-cita Reformasi 1998,” ungkap Richard.

“Yang mana tujuan reformasi adalah meluruskan kembali Indonesia sebagai negara demokrasi sesuai UUD 1945 yang di dalamnya ada ekonomi, kehidupan politik, dan juga kehidupan pemerintahan termasuk pendidikan,” sambungnya lagi.

Menanggapi berbagai persoalan di masyarakat. Pemerintah masih dianggap mempunyai segudang pekerjaan rumah, tak terkecuali soal cita-cita reformasi.

“Reformasi yang sekarang justru membuat kita berada pada problem kemiskinan, pengangguran, distribusi pendapatan dan juga laju pertumbuhan penduduk,” terang aktivis 98 tersebut.

Sementara itu, Ketua BEM FH USI Boy Revan Sinurat menjelaskan, diskusi tersebut merupakan perspektif mahasiswa untuk mengingatkan kembali sejarah yang pernah ada.

“kegiatan tersebut bisa menjadi pertimbangan oleh teman-teman mahasiswa untuk ikut dalam implementasi dari reformasi yang sampai saat ini reformasi masih gagal di Indonesia,” ungkap Boy

Dengan demikian, kegiatan tersebut dapat dimakanai sebagai upaya merefleksikan sekaligus menyadarkan mahasiswa agar kritis dan berani membawah perubahan.

Dalam akhir diskusi, para tamu undangan sepakat untuk menjaga semangat dan kecintaan kepada negara. Acara kemudian di tutup dengan foto bersama.

Reporter: Seimei Napitu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WeCreativez WhatsApp Support
Hubungi Tim Samudera, agar segera meliput!
Halo sobat Samudera....