Jebatan Penyebrangan Orang (JPO) di kawasan Pasar Horas Kota Pematang Siantar menebar khawatiran bagi warga yang melintas. Lantai JPO yang terbuat dari besi sudah berkarat dengan gradasi warna yang berbeda-beda. Lantai jembatan itu tampak berlubang dibeberapa titik, sebagiannya hanya ditempel papan serta tempelan plat.
Satu dari dua kondisi JPO yang mengkhawatirkan ada di Jalan Merdeka Kota Pematang Siantar.
Berdasarkan pantauan samuderausi.com, Jumat, (17/03/2023), lantai jembatan itu tampak berlubang di beberapa titik.
Sebagiannya dari lubang tersebut hanya ditutup papan kayu, belum lagi beberapa pijakan ada yang terasa longgar membuat getaran begitu terasa. Dibagian atas, tampak JPO tak memiliki atap.
Kondisi ini membuat pejalan kaki yang melewati jembatan ini harus lebih memperhatikan langkahnya saat berjalan. Selain itu, ada juga yang melintas sambil menggerutu, terutama mereka yang jarang menggunakan JPO.
“Loh kok kekgini,” ujar salah satu warga yang yang menggerutu saat melintas, Jumat, (17/03/2023).
Seorang pejalan kaki, Suniati, hari itu memutuskan menggunakan JPO Jalan Merdeka, ia memang jarang menggunakan JPO ini. Ia mengatakan kondisi tersebut menebar ketakutan bagi pejalan kaki.
“Ya takut kali lah lewat sini. Tahu kekgitu tadi ngak lewat sini,” ujarnya sepontan, ketika samuderausi.com baru beberapa menit berada dilokasi itu.
Keluhan demi keluhan pengguna JPO memang sudah sering terjadi. Salah satu pedagang disana, Boru Tambunan, mengatakan beberapa dari warga memperlihatkan ke khawatirannya saat melintas.
Menurutnya kondisi tersebut mengurungkan niat warga yang akan menggunakan JPO ini untuk memyebrang
JPO Jalan Sutomo
Tidak berbeda jauh dengan JPO Jalan Merdeka, kondisi lantai jembatan juga memiliki banyak lubang akibat plat besi yang mulai keropos. Karat juga mulai bermunculan dimana-mana, tanaman liar yang tumbuh di badan jembatan, serta sampah plastik yang bertebaran mulai tangga hingga sepanjang jembatan.
Saat menjajal lokasi tersebut, pantauan samuderausi.com, tampak minim warga yang melintas.
Dalam kurun waktu sepuluh sampai dengan lima belas menit, dapat dihitung dengan jari orang yang menggunakan jembatan ini untuk menyebrang. Lebih banyak mereka yang memilih untuk menyebrang di jalan raya secara langsung, dari pada menggunakan fasilitas umum yang satu ini.
Satu diantara Pedagang disana, Lian Lubis, mengungkapkan bahwa jembatan tersebut merupakan sumbangan perusahaan rokok yang ada di Kota Pematang Siantar.
Saat ditanyai perihal kebersihan jembatan, salah satu penjual makanan yang berada di sekitar sini sudah menyebutkan jika jembatan ini pernah dibersihkan. Hanya saja jarang.
Beberapa dari warga yang melintas memilih untuk tidak berkomentar banyak soal jembatan ini. Sebagian sudah terbiasa melintasi jembatan dengan kondisi seperti itu. Sehingga sudah tidak ada lagi rasa takut yang tersisa.
Namun, tidak sedikit yang merasa takut untuk melintasi jembatan tersebut. Sehingga lebih memilih untuk menyebrang secara langsung.
Dian D. Pratiwi