Pelantikan dekan fakultas di lingkungan Universitas Simalungun (USI) telah dilangsungkan pekan lalu, Rabu, (15/03). Kinerja dekan kian dinanti untuk menyelesaikan pekerjaan rumah yang belum usai, juga menjawab berbagai harapan mahasiswa.
Sebagai pemimpin tertinggi di fakultas, mahasiswa memang mempunyai harapan tersendiri terhadap dekannya. Sosok dekan yang diangan-angankan juga menjadi dambaan, walau kadang kala tak sesuai keinginan mahasiswa.
Mahasiswa Fakultas Hukum semester 4, Vivin Ekaristy Purba, mengharapkan seorang dekan yang berpemikiran maju dan memperhatikan keluhan mahasiswa.
Fasilitas fakultas yang memperihatinkan, ditambah kebijakan yang dianggap merugikan mahasiswa, menjadi masalah serius baginya. Sehingga dekan baru diharapkan memahami persoalan itu.
“Fasilitas vital untuk mahasiswa harus lebih diperhatikan. Mulai dari kekurangan ruangan, ruangan yang ada berdebu. Perpustakaan yang menjadi bahan perhatian, kantin yang tidak ada. Sebagai seorang dekan agar membuat perubahan yang baik,” ungkapan Vivin ketika diwawancara lewat whatsapp, (19/03).
Selain itu, kebijakan yang berhubungan langsung dengan mahasiswa juga tak boleh dianggap sepele dan sepihak. Vivin berharap, dekan dapat mendengar suara mahasiswa, hal dasar tersebut dapat terwujud dengan kehadiran dan kebijakan dekan dalam ruang aspirasi mahasiswa.
Dekan Idaman Mahasiswa
Gegap gempita pemilihan dekan ikut memengaruhi angan-angan mahasiswa tentang dekan idamannya. Pekan lalu, Selasa, (14/03) puluhan mahasiswa Fakultas Teknik USI menggelar unjuk rasa di halaman Kantor Yayasan USI.
Unjuk rasa ini buntut informasi mengenai pelantikan salah satu dosen sebagai dekan. Dalam orasinya, puluhan mahasiswa menolak dekan yang akan dilantik sebab dirasa mempunyai rekam jejak yang buruk.
Upaya demi upaya dilakukan mahasiswa fakultas teknik. Meski begitu, esok harinya, dosen yang bersangkutan tetap dilantik.
Meski demikian, ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Teknik, Rendy Sinurat, usai pelantikan dekan mengatakan sudah menypaikan aspirasi dan menerima apapun hasil keputusan rektor.
Dekan yang Bijak
Selain mengayomi, kebijakan-kebijakan yang diambil dekan juga diharapkan dapat menjawab tantangan sekaligus kebutuhan di Fakultas.
Melihat berbagai persolan di fakultas, tak sedikit mahasiswa yang menantikan kinerja dekan.
Mahasiswa Fakultas Teknik, Riris (bukan nama sebenarnya) berharap, kebijakan dekan tidak dilaksanakan secara sepihak.
Menurut Riris, dekan terpilin dapat menjalankan tugasnya dengan sebenar-benarnya sebagai pimpinan di fakultas. Selain itu, pungutan liar untuk kepentingan peribadi yang sudah sempat menyebar luas, juga ia soroti agar segera dihilangkan.
Sebagai pimpinan fakultas, dekan yang baik menurutnya adalah yang mengerti kebutuhan di fakultas.
ia berpendapat, memantau dan membimbing kinerja dosen agar lebih baik dalam mengajar adalah keharusan. Sebab menurutnya, pembelajaran yang disampaikan dosen sudah ketinggalan jauh dibanding kampus lain.
Mahasiswa Fakultas Ekonomi semester 8, Dina, berpendapat dekan yang bijak adalah yang dapat menjawab kebutuhan di fakultas. Selain itu, adanya program-program baru juga ia harapkan dan membekali mahasiswa lebih lagi.
“Mengawasi administrasi di fakultas, contohnya adanya data mahasiswa yg kurang rampung di Forlap PDDIKTI. Mengkoordinasikan pelaksanaan sistem akademik berbasis IT, juga ada langkah-langkah meningkatkan kualitas SDM,” ujarnya.
Adanya Perbaikan Fasilitas
Meski urusan fasilitas kampus adalah tanggung jawab Yayasan USI. Namun banyak mahasiswa berharap dekan fakultas dapat menjawab keluhan mahasiswa terutama mengenai fasilitas.
Rizky, Mahasiswa Fakultas Pertanian semester 4 juga mengeluhkan mengenai kekurangan fasilitas ruangan belajar. Tak sampai disitu, fasilitas lain seperti kamar mandi juga menunggu pembenahan.
Sehingga, seorang dekan yang baik menurutnya adalah dekan mempunyai kinerja sesuai visi misi untuk kemajuan fakultas.
Senada dengan Rizky, Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Elsi Veronika Purba juga menyampaikan harapannya kepada dekan baru.
“Soal kebersihan di lingkungan FKIP, masih banyaknya sampah yang berserakan, jadi tempat sampah harus di perbanyak. Dibuat tempat sampah yang organik dan non-organik, ” ujar Elsi.
Selain daripada itu, fasilitas lain seperti infocus dan plang fakultas juga menjadi perhatiannya.
Reporter: Abed Nego Saragih
Vidio Ilustrator: Naiya Dita Natasyah