Perekonomian merupakan unsur penting untuk mencukupi kebutuhan, meski begitu tidak seharusnya memperkerjakan anak dibawah umur, namun apalah daya kebutuhan yang semakin meningkat sama halnya seperti dua orang anak dibawah umur Haikal (9th) dan Andi (7th) yang mengamen dijalanan untuk mendapatkan pundi-pundi rupiah.
Haikal dan Andi kini masih duduk dibangku pendidikan Sekolah Dasar Negeri No. 37 Pematang Siantar. Dua anak ini harus berperan sebagai badut jalanan dengan kostum kartun menjadi daya tarik mereka untuk mendapatkan sedikit rupiah dari masyarakat yang melintas melewati mereka .
Mereka juga ternyata mempunyai keluarga lengkap yang mana ayah dan ibu mereka masing masing mempunyai pekerjaan untuk menghidupi mereka berdua.
Ayah mereka bekerja sebagai pedagang kaki lima Martabak telur sedangkan ibu mereka jauh merantau dinegeri orang yang mana bekerja sebagai pengasuh orang tua ( lansia ).
Tak cukup dari sana Haikal dan andi juga mempunyai cita-cita yang sangat mulia kelak dewasa nanti akan menjelajah dunia angkatan militer, cita-cita ini sudah ditanam didalam hati untuk memperbaiki perekonomian keluarga mereka ujar, Haikal
Haikal dan andi juga tak lupa untuk tetap menempuh pendidikan dimana jadwal mengamen dijalanan disekitar pukul 02:00 siang sampai 10:00 malam, bahkan kadang mereka masih mengamen hingga larut malam dimana pendapatan mereka perorangnya mencapai angka Rp.200.000-, perhari.
Dengan pendapat segitu belum lagi untuk uang sewa pakaian yang mereka pakai, keuntungan yang mereka dapat pun selalu membuat mereka bersyukur setidaknya kami masih bisa makan, ujar Haikal.
Sering nya mendapatkan hinaan serta ejekan dari temannya, membuat Haikal dan Andi tidak lagi merasa malu dikarenakan sudah terbiasa dengan alasan daripada mencopet tidak apa jadi badut ngamen dijalan, yang penting duit didapatkan halal dan bermanfaat bagi Kami untuk makan sehari-hari .
Jauh dari pandangan mereka, masyarakat sekitar tak banyak juga merasa kasihan kepada mereka terkadang mereka juga memberikan sedikit rezeki dalam bentuk makanan atau minuman untuk sedikit membantu makan harian mereka .
Namun tidak semua masyarakat dapat berfikir positif tentang mereka
Sebagian berpendapat, mereka sengaja di perkerjakan supaya ada iba dan orangtua mereka bisa diam dirumah tinggal minta hasil, ujar masyarakat sekitar yang tak ingin disebutkan namanya.
Reporter : Merinda sitio & Corry Sitinjak